Ekonomi Politik Indonesia
Ekonomi Politik Indonesia
·
Pengertian Sistem Ekonomi
Ekonomi politik pada dasarnya
diambil dari bahasa Yunani yaitu polis yaitu sebuah kota atau unit politik dan
oikonomike yang maknanya menuju manajemen rumahtangga. istilah ekonomi politik
pada dasarnya interaksi antara kedua bidang ekonomi dan politik, yang pada
awalnya lebih fokus kepada ilmu untuk mengelola perekonomian dengan ilmu untuk
mengelola pemerintahan. Dapat dikatakan bahwa Politik Ekonomi adalah campur
tangannya pemerintah dalam proses ekonomi. Pengertian Ekonomi Politik
Ilmu Ekonomi Politik adalah bagian
dari ilmu sosial yang berbasis pada dua subdisiplin ilmu, yakni politik dan
ekonomi.
Sistem ekonomi adalah suatu aturan
dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan
ekonomi untuk menraih suatu tujuan. Sistem perekonomian di setiap negara
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain ideologi bangsa, sifat dan
jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.
·
Menurut
Caporaso Dan Levine (1993) Pada awalnya ekonomi politik dimaksudkan untuk
memberi saran pada penguasa dalam mengelola masalah masalah ekonomi.
Selanjutnya lebih diartikan sebagai analisis ekonomi terhadap masalah-masalah
politik. Kajian ini juga mempelajari institusi politik sebagai entitas yang
bersinggungan dengan pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pengambilan
keputusan dan pilihan.
• Rachbini (2001) Ekonomi Politik adalah
disiplin ilmu yang komprehensif, lahir dari berbagai upaya yang dilakukan untuk
menemukan sinergi, mengisi kekosongan (cross fertilization), yang tidak akan
dijumpai dalam satu disiplin saja baik ekonomi maupun politik.
Setelah proklamasi, Indonesia masih
belum sepenuhnya dikatakan merdeka. Karena Indonesia harus berbenah diri mulai
dari pemerintahan hingga di daerah-daerah. Hari-hari setelah proklamasi,
pemerintahanpun mulai dibangun. Presiden dan wakil presiden diangkat, UUD
ditetapkan, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dibentuk untuk membantu
presiden sembari menunggu pelaksanaan pemilu, struktur pemerintahan dan struktur
militer mulai disusun dan ditetapkan.
Hubungan Ekonomi dengan Politik
Pembangunan politik di negara berkembang bertolak belakang dengan pembangunan
ekonomi, misalnya ketika kita hendak meningkatkan pembangunan politik dimana
sebagai wakil rakyat yang mengartikulasikan dan mengagregasikan kepentingan
masyarakat legislatif harus menyuarakan kebutuhan masyarakat. Akibatnya mereka
sering mengkritik pemerintah dalam sebuah mosi tidak percaya karena yakin bahwa
pihak eksekutif yang bertanggung jawab terhadap kesalahan dalam melaksanakan
penyelenggaraan pemerintah. Hubungan ekonomi dengan politik adalah jika
pembangunan politik semakin meningkat akan berbanding terbalik dengan
pembangunan ekonomi yang semakin merosot. Jika pembangunan politiknya menurun maka
pembangunan ekonominya meningkat.
- Tujuan dan Alat-alat Politik Ekonomi
Tujuan Politik Ekonomi Pada garis
besarnya dapat dikatakan bahwa pemerintah berusaha untuk mencegah berbagai
perkembangan-perkembangan yang tidak seimbang dan diusahakan untuk mencegah
atau memperbaiki gangguan-gangguan keseimbangan yang terpenting. Beberapa
tujuannya yaitu : mengatasi pengangguran, menyetarakan pendapatan secara adil,
meningkatkan produktivitas dan hal lainnya
·
Tujuan
yang ingin dilaksanakan pemerintah mengharuskan tindakan-tindakan tertentu.
Tindakan tersebut dapat kita namakan “alat-alat “ daripada politik ekonomi.
Contoh alat-alat tersebut misalnya peraturan-peraturan dan larangan-larangan
dan subsidi-subsidi pajak. Disamping itu pemerintah dalm keadaan tertentu, dapat
juga mempengaruhi proses ekonomi, disebabkan oleh karena sebagian produksi
dipegang oleh pemerintah sendiri.
·
Alat-alat
Politik Ekonomi Tujuan yang ingin dilaksanakan pemerintah mengharuskan
tindakan-tindakan tertentu. Tindakan tersebut dapat kita namakan “alat-alat “
daripada politik ekonomi. Contoh alat-alat tersebut misalnya
peraturan-peraturan dan larangan-larangan dan subsidi-subsidi pajak. Disamping
itu pemerintah dalm keadaan tertentu, dapat juga mempengaruhi proses ekonomi,
disebabkan oleh karena sebagian produksi dipegang oleh pemerintah sendiri.
·
Keterkaitan
beberapa Bidang dengan Ekonomi Politik
Ekonomi
Politik Perburuan Rente yang sedang berkembang yang proses ekonominya relatif
dipengaruhi oleh proses Perburuan rente merupakan fenomena yang sering dijumpai
di Negara-negara politik. Ekonomi dan bisnis dalam masyarakat rente semacam itu
diwarnai upaya mendapatkan legitimasi nonekonomi (izin lisensi tunggal). Rente
dalam perekonomian dapat muncul terutama ketika pemerintah (atas nama publik)
memberikan hak-hak tertentu kepada satu atau sekelompok orang dalam berbisnis.
Karena berbagai pertimbangan yang diperdebatan sebagai publik dan melibatkan
tarik-menarik kepentingan dalam masyarakat, pemerintah memberikan hak tertentu
pada suatu pihak untuk menjalanan usahanya. Dari lisensi yang diberikan itulah,
pemegang lisensi akan mendapatkan berbagai keistimewaan dan kemudahan dalam
berbisnis.
Ekonomi Politik Pemerataan Pendapatan Dalam konsep ini
tujuan pembangunan mencakup peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pendapatan. Oleh karena itu, pembangunan difokuskan pada aspek-aspek kualitatif
dari pembangunan, yaitu mencakup masalah kemiskinan, kesenjangan, dan human
resource development.
Ekonomi Politik Ketergantungan Teori ketergantungan
yaitu yaitu teori yang dalam menjelaskan perilaku manusia dan gejala atau
proses sosial yang terjadi terutama lebih menekankan pada faktor-faktor
lingkungan sebagai penyebabnya. Pengaruh aspek politik yang menyebabkan
ketergantungan dikemukakan oleh Andree Gunder Frank yaitu Ketergantungan
Negara-negara satelit (Negara periferal) terhadap Negara metropolitan (Negara
pusat) diyakini terjadi sebagai akibat globalisasi sistem kapitalisme.
Ekonomi Politik Kebutuhan Pokok Salah satu hal penting
kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok (basic needs) penduduk. Alokasi bagi
kebutuhan pokok tentu saja tidak hanya mempertimbangkan aspek ekonomi.
Kebutuhan pokok yang paling dianggap inti adalah pangan. Di Indonesia,
kebutuhan akan pangan terutama berpusat pada kebutuhan akan beras sehingga
kebijakan pangan di Indonesia sering identik dengan kebijakan perberasan.
Dengan demikian, kebijakan beras menjadikan beras sebagai komoditas politik.
A.
KONDISI EKONOMI INDONESIA AWAL KEMERDEKAAN
Kondisi ekonomi pada
awal berdirinya Republik Indonesia sangat kacau dan sulit. Hal ini disebabkan
karena Indonesia yang baru saja merdeka belum memiliki pemerintahan yang baik,
dimana belum ada pejabat khusus yang bertugas untuk menangani perekonomian
Indonesia. Sebagai negara baru Indonesia belum mempunyai pola dan cara untuk
mengatur ekonomi keuangan. Hal itu diperparah dengan Kondisi keamanan dalam
negeri yang tidak stabil serta Belanda
yang masih tetap tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia.
Selain itu keadaan
politik yang cepat berubah-ubah semakin n pemindahan ibukota dilakukan pada
saat itu.
B.
FAKTOR PENYEBAB KACAUNYA PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 1945-1950
Faktor- faktor penyebab kacaunya
perekonomian Indonesia 1945-1950 adalah sebagai berikut .
1. Terjadi Inflasi yang sangat tinggi
Inflasi tersebut disebabakan
karena :
·
Beredarnya mata uang Jepang di masyarakat dalam jumlah yang tak terkendali
(pada bulan Agustus 1945 mencapai 1,6 Milyar yang beredar di Jawa sedangkan
secara umum uang yang beredar di masyarakat mencapai 4 milyar).
· Beredarnya mata uang cadangan
yang dikeluarkan oleh pasukan Sekutu dari bank-bank yang berhasil dikuasainya
untuk biaya operasi dan gaji pegawai yanh jumlahnya mencapai 2,3 milyar.
· Repubik Indonesia sendiri belum
memiliki mata uang sendiri sehingga pemerintah tidak dapat menyatakan bahwa
mata uang pendudukan Jepang tidak berlaku.
Karena inflasi ini kelompok yang
paling menderita adalah para petani sebab petani merupakan produsen yang paling
banyak menyimpan mata uang Jepang. Hasil pertanian mereka tidak dapat dijual,
sementara nilai tukar mata uang yang mereka miliki sangat rendah.
Pemerintah Indonesia yang baru
saja berdiri tidak mampu mengendalikan dan menghentikan peredaran mata uang
Jepang tersebut sebab Indonesia belum memiliki mata uang baru sebagai penggantinya.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk sementara waktu menyatakan ada 3 mata
uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu:
· Mata uang De Javasche Bank
· Mata uang pemerintah Hindia Belanda
· Mata uang pendudukan Jepang
2. Adanya Blokade ekonomi dari Belanda
Blokade oleh Belanda ini
dilakukan dengan menutup (memblokir) pintu keluar-masuk perdagangan RI terutama
melalui jalur laut dan pelabuhan-pelabuhan penting. Blokade ini dilakukan mulai
bulan November 1945. Adapun alasan dari pemerintah Belanda melakukan blokade
ini adalah :
·
Mencegah masuknya senjata dan
peralatan militer ke Indonesia.
· Mencegah kelurnya hasil-hasil perkebunan
milik Belanda dan milik asing lainnya.
· Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh bangsa lain.
Dengan adanya blokade tersebut
menyebabakan:
· Barang-barang ekspor RI terlambat terkirim.
· Barang-barang dagangan milik Indonesia tidak
dapat di ekspor bahkan banyak barang-barang ekspor Indonesia yang dibumi
hanguskan.
· Indonesia kekurangan barang-barang import
yang sangat dibutuhkan.
· Inflasi semakin tak terkendali sehingga
rakyat menjadi gelisah.
Tujuan/harapan Belanda dengan
blokade ini adalah:
· Agar ekonomi Indonesia mengalami kekacauan
·
Agar terjadi kerusuhan sosial karena rakyat tidak percaya kepada
pemerintah Indonesia, sehingga
pemerintah Belanda dapat dengan mudah mengembalikan eksistensinya.
· Untuk menekan Indonesia dengan harapan bisa
dikuasai kembali oleh Belanda.
3.
Kekosongan kas Negara
Kas
Negara mengalami kekosongan karena pajak dan bea masuk lainnya sangat berkurang
sementara pengeluaran negara semakin bertambah. Penghasilan pemerintah hanya
bergantung kepada produksi pertanian. Karena dukungan dari bidang pertanian
inilah pemerintah Indonesia masih bertahan, sekalipun keadaan ekonomi sangat
buruk.
C. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
MENGHADAPI BURUKNYA KONDISI EKONOMI INDONESIA
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk
mengatasi kondisi ekonominya mulai dilakukan pertama tama adalah dengan melakukan pinjaman
nasional. Pelaksanaan pinjaman ini cukup mendapat dukungan dari masyarakat.
Namun kekacauan semakin bertambah dengan munculnya mata uanga NICA di daerah yang
diduduki sekutu pada tanggal 6 Maret 1946 oleh Panglima AFNEI yang baru (Letnan
Jenderal Sir Montagu Stopford). Uang NICA ini dimaksudkan untuk menggantikan
uang Jepang yang nilainya sudah sangat turun saat itu. Karena tindakan sekutu tersebut maka
pemerintah Indonesiapun mengeluarkan uang kertas baru yaitu Oeang Republik Indonesia
(ORI)sebagai pengganti uang Jepang.
Upaya mengatasi blokade belanda
Upaya pemerintah untuk keluar dari masalah blokade
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Usaha bersifat politis, yaitu
Diplomasi Beras ke India
Pemerintah
Indonesia bersedia untuk membantu pemerintah India yang sedang ditimpa bahaya
kelaparan dengan mengirimkan 500.000 ton beras. Pemerintah melakukan hal ini sebab akibat blokade oleh
Belanda maka hasil panen Indonesia yang melimpah tidak dapat dijual keluar
negeri pemerintah
berasumsi pada pada musim panen 1946 akan diperoleh suplai hasil panen sebesar
200.000 sampai 400.000 ton.
2. Usaha bersifat ekonomis
1. Mengadakan
hubungan dagang langsung dengan luar negeri
Membuka hubungan dagang langsung ke
luar negeri dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta. Usaha tersebut
antara lain:
a) Mengadakan kontak dagang dengan
perusahaan swasta Amerika (Isbrantsen Inc.). Tujuan dari kontak ini adalah
membuka jalur diplomatis ke berbagai negara. Dimana usaha tersebut dirintis
oleh BTC (Banking and Trading Corporation) atau Perseroan Bank dan
Perdagangan, suatu badan perdagangan semi-pemerintah yang membantu usaha
ekonomi pemerintah, dipimpin oleh Sumitro Djojohadikusumo dan Ong Eng Die.
Hasil transaksi pertama dari kerjasama tersebut adalah Amerika bersedia membeli
barang-barang ekspor Indonesia seperti gula, karet, teh, dan lain-lain. Tetapi
selanjutnya kapal Amerika yang mengangkut barang pesanan RI dan akan memuat
barang ekspor dari RI dicegat dan seluruh muatannya disita oleh kapal Angkatan
Laut Belanda.
b) Karena blokade
Belanda di Jawa terlalu kuat maka usaha diarahkan untuk menembus blokade
ekonomi Belanda di Sumatera dengan tujuan Malaysia dan Singapura. Usaha
tersebut dilakukan sejak 1946 sampai akhir masa perang kemerdekaan. Hasilnya
Indonesia berhasil menyelundupkan karet yang mencapai puluhan ribu ton dari
Sumatera ke luar negeri, terutama ke Singapura. Dan Indonesia berhasil
memperoleh senjata , obat-obatan dan barang-barang lain yang dibutuhkan.
c) Pemerintah RI
pada 1947 membentuk perwakilan resmi di Singapura yang diberi nama Indonesian
Office (Indoff). Secra resmi badan ini merupakan badan yang
memperjuangkan kepentingan politik di luar negeri, namun secara rahasia
berusaha menembus blokade ekonomi Belanda dengan melakukan perdagangan barter.
Diharapkan dengan upaya ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
d) Dibentuk
perwakilan kemetrian pertahanan di luar negeri yaitu Kementrian Pertahanan
Urusan Luar Negeri (KPULN) yang dipimpin oleh Ali Jayengprawiro. Tugas pokok
badan ini adalah membeli senjata dan perlengkapan angkatan perang.
2. Konferensi
Ekonomi I (Februari 1946)
Konferensi ini
dihadiri oleh para cendekiawan, gubernur, dan pejabat lainnya yang
bertanggungjawab langsung mengenai masalah ekonomi di Jawa, yang dipimpin oleh
Menteri Kemakmuran (Darmawan Mangunkusumo). Tujuan Konferensi ini adalah untuk
memperoleh kesepakatan dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang
mendesak, seperti :
a) Konsepsi untuk menghapuskan sistem
autokrasi local warisan jepang dan menggantikannya dengan system sentralisasi.
b) Bahan makanan akan ditangani oleh
pemerintah secara sentral oleh organisasi pengawas makanan rakyat yang merubah
namanya menjadi badan persediaan dan pembagi makanan (BPPM) yang dipimpin oleh
dr.sudarsono
c) Semua perkebunan akan diawasi
pemerintah untuk meningkatkan produksinya
3. Konferensi ekonomi II ( 6mei 1946 )
Konferensi kedua di Solo, 6 Mei 1946
membahas mengenai masalah program ekonomi pemerintah, masalah keuangan negara,
pengendalian harga, distribusi, dan alokasi tenaga manusia. Wapres Moh. Hatta
mengusulkan mengenai rehabilitasi pabrik gula, dimana gula merupakan bahan
ekspor penting sehingga harus dikuasai oleh negara. Untuk merealisasikan
keinginan tersebut maka pada 6 Juni 1946 dibentuk Perusahaan Perkebunan Negara
(PPN).
4. Planning Board
(Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947.
Badan ini dibentuk atas usul dari
menetri kemakmuran AK. Gani. Badan ini merupakan badan tetap yang bertugas
membuat rencana pembangunan ekonomi untuk jangka waktu 2 sampai 3 tahun yang
akhirnya disepakati Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun.
Badan ini
bertujuan untuk menasionalisasikan semua cabang produksi yang telah ada dengan
mengubah ke dalam bentuk badan hukum. Hal ini dilakukan dengan harapan agar
Indonesia dapat menggunakan semua cabang produksi secara maksimal dan kuat di
mata hukum internasional.
5. Rencana Kasimo
(Kasimo Plan)
Menteri persediaan makanan rakyat I J
Kasimo menghasilkan rencana prokuksi 5 tahun yangdikenal dengan kasimo
plan. Program ini meliputi rencana produksi tiga tahun 1948-1950 mengenai usaha
swasembada pangan isinya antara lain:
a) Memperbanyak kebun bibit dan padi
unggul
b) Pencegahan penyembelihan hewan pertanian
c) Penanaman kembali tanah kosong
d) Transmigrasi
bagi 20 juta penduduk Pulau Jawa dipindahkan ke Sumatera dalam jangka waktu
10-15 tahun
6. Pinjaman
Nasional
Program ini dilaksanakan oleh mentri keuangan ir.surachman dengan persetujuan
BP-KNIPpinjaman nasional akan dibayar kembali selama 40 tahun.pada bulan juli
1946 besar pinjaman sebesar 1 milyar, pada tahun pertama berhasil dikumpulkan
uang sejumlah 500milyar. Ini menunjukkan besarnya dukungan dari rakyat
Indonesia.
7. Rekonstruksi
dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948
Program ini bertujuan untuk mengurangi
beban negara dalam bidang ekonomi, selain meningkatkan efisiensi. Rasionalisasi
meliputi penyempurnaan administrasi negara, angkatan perang, dan aparat ekonomi.
D. KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG MILITER
SAMPAI TAHUN 1950
Mengingat pentingnya peran militer dalam suatu Negara,maka
Presiden Soekarno membentuk panitia kecil yang membahas masalah-masalah terkait
upaya pertahanan Negara.Panitia ini dipimpin oleh Otto Iskandardinata dan
mengusulkan hal-hal sbb:
a.Rencana
pembelaan Negara dari BPUPKI(Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) yang menganduk unsur politik perang tidak dapat diterima.
b.Tentara
PETA di Jawa dan Bali,serta Laskar Rakyat di Sumatera dibubarkan karena
dianggap sebagai organisasi buatan Jepang yang kedudukannya didunia
Internasional tidak memiliki ketentuan.
Pada tanggal 19 Agustus 1945 peserta sidang mengusulkan agar
Presiden memanggil tokoh-tokoh yang handal dibidang militer untuk membentuk
ketentaraan yang kuat.Sidang menerima usulan secara aklamasi,tetapi untuk
urusan kepolisian masih menjadi bagian Departemen Dalam Negeri.Peserta sidang
juga mengusulkan untuk menunjuk Panitia Pelaksana agar dapat mempersiapkan
pembentukan tentara kebangsaan dan kepolisian.Anggota sidang juga membahas
perlunya ketentraman dansegera dimulainya perjuangan bangsa.
Pada tanggal 23 Agustus 1945 Presiden Soekarno dalam
pidatonya melalui radio menyatakan pembentukan tiga badan baru yaitu Komite
Nasional Indonesia(KNI),Partai Nasional Indonesia(PNI),dan Badan Keamanan
Rakyat(BKR).Untuk jabatan pimpinan BKR Pusat, Presiden menunjuk Kaprawi (Ketua
Umum), Sutalaksana (Ketua 1) dan Latief Hendraningrat (Ketua II) dengan dibantu
Arifin Abdurrachman Mahmud dan Zulkifli Lubis.
Para pemuda menolak dengan tegas kehadiran BKR dan mereka
menginginkan pembentukan tentara nasional, namun usul para pemuda itu ditolak
presiden, sehingga para pemuda menamakan diri mereka komite van aksi
dengan anggotanya yang terdiri dari banyak kelompok pertahanan yang tersebar
diberbagai daerah yang salah satunya adalah API (angkatan pemuda Indonesia).
·
Meningkatkan produksi
Setelah mengalami tindakan
provokatif dari belanda, pemerintah menyadari bahwa keberadaan suatu tentara
regular sangat penting dalam Negara. Maka pada tanggal 5 oktober 1945
dikeluarkan maklumat presiden tentang pendirian TKR (tentara keamanan rakyat)
dengan pemimpin pertamanya yaitu Supriyadi dan MOH Suroadikusumo sebagai mentri
keamanan rakyat. Tapi karena mangkir dari pekerjaannya supriyadi diganti dengan
jendral sudirman.
Pada bulan januari 1946 TKR merubah namanya menjadi
TRI(tentara rakyat Indonesia). Sementara itu badan-badan perjuangan mengadakan
kongres pemuda pada tanggal 10 november 1945dan sepakat membentuk BKPI (badan
kongres pemuda Indoneskedua kelompok itu selanjutnya diintegrasikan menjadi TNI
(tentara nasional Indonesia).
E.
PERKEMBANGAN KERAGAMAN IDEOLOGI DAN PARTAI POLITIK
Pemerintah merencanakan pembentukan partai tunggal dengan
menetapkan partai nasional Indonesia (PNI) sebagai satu-satunya partai
politik,reaksi keras bermunculan. Akhirnya rencana itu dibatalkan dengan
keluarnya maklumat presiden yang menyatakan bahwa Indonesia adalah Negara
demokrasi. Setelah itu bermunculan partai politik yang digolongkan kedalam
latar belakang dan ideologi berbeda, yaitu ideology yang bersifat nasional,
agama,sosialis dan komunis.
1. Ideology partai yang bersifat
nasionalisme
Partai
ini didasarkan pada faktor kemanusiaan. Partai ini mengutamakan tercapainya
persatuan bangsa dengan mengutamakan terwujudnya kebebasan nasional, karena
kebebasan nasional merupakan pintu gerbang ke arah kemakmuran suatu bangsa.
Contoh PNI.
2. Ideology partai yang bersifat agama
Partai ini mengutamakan penyebaran dan
penerapan kaidah-kaidah atau hukum-hukum yang
berlaku pada agama yang
bersangkutan. Contoh partai nahdatul ulama( beraliran islam), partai
Kristen (beraliran Kristen)
3. Ideology partai yang bersifat
sosialisme-komunisme
Dasar perjuangan partai yang
berideology sosialisme-komunisme adalah internasionalisme.
Partai ini menjunjung tinggi
komunisme dan cendrung tunduk kepada Moscow yang dikenal
sebagai kiblat dan pusat komunisme
dunia. Aliran ini sangat anti pemerintahyang menanamkan
system demokrasi. Sebagai contoh PKI
(partai komunis Indonesia). PKI dituding sebagai dalang
dalam peristiwa berdarah yang
membunuh banyak petinggi ABRI. Melalui ketetapan MPRS,
PKI dijadikan sebagai partai
terlarang dan haram untuk dipelajari masa orde baru.
1. Menata Kehidupan Ekonomi Di Awal
Kemerdekaan Indonesia
Pada
awal kemerdekaaan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia sangat memprihatinkan hal
ini disebabkan karena :
a. Mewarisi sistem ekonomi Jepang
b. Adanya inflasi yang disebabkan beredarnya uang
Jepang yang tidak terkendali
c. Kas negara kosong
d. Tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran
negara.
e. Blokade ekonomi oleh Belanda sebab perhitungan
Belanda bahwa dengan senjata ekonomi akan dapat merobohkan RI.
Dalam rangka membangun kepercayaan
rakyat dan membangun ekonomi yang sehat pemerintah Republik Indonesia melakukan
tindakan-tindakan sebagai berikut :
a.
Menetapkan tiga mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda
dan mata uang penduduk Jepang.
b. Untuk mengatasi kesulitan moneter dengan
persetujuan BP-KNIP, Menteri Keuangan Ir. Surachman melaksanakan pinjaman
nasional yang akan dibayarkan kembali selambat-lambatnya 40 tahun.
c. Pada tanggal 1 Oktober 1946 pemerintah
mengeluarkan uang kertas yang Oeang Repoeblik Indonesia atau ORI. Hal ini
disebabkan tanggal 6 Maret 1946, Panglima Sekutu mengumumkan berlakunya uang
NICA (Netherlands Indies Civil Administration) di daerah-daerah yang diduduki
Serikat sebagai pengganti uang Jepang.
d. Pembentukan
Bank Negara Indonesia pada tanggal 1 November 1946 yang bertugas untuk mengatur
nilai tukar ORI dengan valuta asing yang ada di Indonesia.
Dalam usahanya untuk menembus blokade
ekonomi musuh Pemerintah RI melakukan berbagai usaha untuk mematahkan blokade
ekonomi tersebut, usahanya antara lain :
1.
Memberikan
batuan beras kepada pemerintah India yang saat itu sedang dilanda kelaparan
dengan didasarkan kepada segi kemanusiaan. Namun, secara politik tindakan
tersebut menegaskan kehadiran Republik Indonesia di dunia.
2.
Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri, antara lain dengan
perusahaan swasta Amerika yaitu BTC (Banking and Trading Corporation) suatu
badan perdagangan semi pemerintah yang dipimpin oleh Sumitro Djoyohadikusumo.
3. Mengalihkan kegiatan perdagangan dari pulau Jawa ke pulau
Sumatera. Misalnya, hasil karet dari Sumatera di ekspor ke wilayah
Singapura.
4. Membentuk perwakilan resmi di Singapura
pada tahun 1947 dengan nama Indonesia Office (indof) yang bertugas
memperjuangkan kepentingan luar negeri Indonesia, menembus blokade Belanda dan
perdagangan barter. Badan ini digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk
menembus blokade ekonomi oleh Belanda.
5. Konsep
Ketahanan ekonomi.
Sejak bulan Febuari 1946. pemerintah
membuat konsep-konsep penanggulangan masalah ekonomi dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Pada bulan Febuari 1946
menyelenggarakan konferensi ekonomi yang bertujuan untuk memperoleh
kkesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang
mendesak dan menghasilkan Konsepsi untuk menghapuskan sistem autokrasi lokal
warisn Jepang dan menggantikannya dengan sistem sentralisasi, Bahan makanan
akan ditangani oleh pemerintah secara sentral oleh organisasi Pengawas Makanan
Rakyat yang kemudiuan berubah nama menjadi Badan Persediaan dan Pembagian Makanan
(BPPM), dan untuk meningkatkan produksinya semua perkebunan akan diawasi oleh
pemerintah.
Pada
tanggal 6 Mei 1946 diadakan konferensi ekonomi kedua di Solo yang membahas
masalah program ekonomi pemerintah, masalah keuangan negara, pengendali harga, distribusi
dan alokasi tenaga manusia.
Pada
tanggal 19 Januari 1947 dibentuk Planing Bcard (Badan perancang ekonomi0 yang
bertugas untuk membuat rencana pembangunan ekonomi jangka waktu 2 sampai tiga
tahun. Kemudian I.J Kasimo sebagai menteri Persediaan Makanan Rakyat
menghasilkan rencana produksi lima tahun yang dikenal dengan nama Kasimo Plan,
isinya Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul, Pencegahan penyembelihan hewan
pertanian, Penanaman kembali tanah kosong, dan Pemindahan penduduk
(transmigrasi) 20 juta jiwa dari Jawa ke Sumatera dalam jangka waktu 1-15
tahun.
Pemerintah mendorong para
pengusaha swasta untuk ikut serta dalam perkembangan ekonomi nasional.
Menggiatkan kembali Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE) sebagai organisasi
perusahaan swasta yang telah berdiri sejak zaman Jepang Antara lain PTE
(Persatuan Tenaga Ekonomi). Gabungan Perusahaan Perindustrian, Pusat Perusahaan
Tembakau Indonesia, Gabungan Saudagar Indonesia Daerah Aceh (Gasida).
2.
Dinamika Politik Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan
Pada dasarnya, perkembangan situasi
politik dan kenegaraan Indonesia pada awal kemerdekaan sangat dipengaruhi oleh
pembentukan KNIP serta dikeluarkannya Maklumat Politik 3 November 1945 oleh
wakil Presiden Moh. Hatta. Isi maklumat tersebut menekankan pentingnya
kemunculan partai-partai politik di Indonesia. Partai politik harus muncul
sebelum pemilihan anggota Badan Perwakilan Rakyat yang dilangsungkan pada
Januari 1946.
Maklumat Politik 3 November 1945, yang
dikeluarkan oleh Moh. Hatta, hadir sebagai sebuah peraturan dari pemerintah
Indonesia yang bertujuan mengakomodasi suara rakyat yangmajemuk. Akibatnya,
munculah partai-partai politik dengan berbagai ideologi. Partai-partai politik
tersebut mempunyai arah dan metode pergerakan yang berbeda-beda.Di antaranya
adalah partai politik berhaluan nasionalis, yaitu PNI penggabungan dari Partai
Rakyat Indonesia, Serikat Rakyat Indonesia, dan Gabungan Republik Indonesia
yang berdiri pada 29 Januari 1946, dipimpin oleh Sidik Djojosukaro.Kemunculan
partai-partai berhaluan sosialis-komunis pada walnya merupakan bentuk pertumbuhan demokrasi di Indonesia. Namun,
seiring perkembangannya, partai ini menerapkancara revolusioner yang tidak
dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.
Hubungan antara KNIP dan Lembaga
Pemerintahan Dilatar belakangi oleh berbagai situasi negara yang genting,
seperti keadaan Jakarta di awal 1946,yang sangat rawan oleh teror dan
intimidasi pihak asing , mengharuskan para petinggi bangsa untuk memindahkan
ibu kota negara ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946 untuk sementara waktu.Pada
dasarnya, posisi wewenang KNIP dikukuhkan melalui Maklumat X, 16 Oktober 1945,
yangmemberikan kuasa legislatif terhadap badan tersebut. Dengan maklumat itu,
KNIP yang dibentuk pada 22 Agustus 1945,
berposisi seperti layaknya Dewan Perwakilan Rakyat untuk sementara waktu
sebelum dilaksanakannya pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan
PerwakilanRakyat yang sebenarnya. Tugas Komisi Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
adalah membantu danmenjadi pengawas kinerja presiden dalam melaksanakan tugas
pemerintahan. KNIP mempunyaikuasa untuk memberikan usulan kebijakan kepada
presiden dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.
Sementara itu, Komite Nasional
Indonesia Daerah (KNID) bertugas untuk membantu dan mengawasi jalannya kinerja
pemerintahan di tataran lebih rendah daripada presiden, seperti gubernur dan
bupati.Hubungan antara Keragaman Ideologi dan Pembentukan Lembaga
KepresidenanTerdapatnya keragaman ideologi yang terbagi ke dalam golongan
nasionalis, agama, dansosialis-komunis pada era awal kemerdekaan ternyata
mengandung implikasi yang signifikanterhadap struktur kepemimpinan negara.
Perubahan otoritas KNIP dan munculnya berbagai partai politik di Indonesia
menjadi dua katalisator utama terhadap perubahan struktur kekuasaan pemerintahan.
Naiknya Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri Indonesia juga memiliki andil
dalam perubahan itu.
Setelah bangsa Indonesia menyatakan
kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, gagasan demokrasi dalam kehidupan politik
mendapat tempat yang sangat menonjol. Para pemimpin bangsa Indonesia saat itu
bersepakat untuk memilih demokrasi dalam kehidupan bernegara yang kemudian di
tuangkan kedalam UUD 1945. Pada awal perjalanannya, melalui pasal IV aturan
peralihan UUD 1945, presiden di beri kekuasaan sementara untuk melakukan
kekuasaan MPR,DPR,dan DPA sebelum lembaga-lembaga konstitusional dibentuk
sebagaimana mestinya.
Sebelum sempat terjadi perdebatan mengenai system
pemerintahan yang di pelopori oleh kaum muda dengan munculnya gerakan
‘parlementerisme’. Kaum muda menghendaki agar system pemerintahan yang dibentuk
adalah sistem parlementer, bukan presidensial.
Beberapa alasan yang di kemukakan
antara lain sebagai berikut:
•
Adanya ketidaksetujuan terhadap peletakan kekuasaan di tangan Soekarno yang
pemerintahannya di dominasi oleh orang – orang yang pada Zaman pendudukan
Jepang menduduki jabatan penting,
• Adanya pandangan bahwa system presidensial
memungkinkan dibuatnya produk darurat legislasi yang berarti Negara terlalu
kuat dan tidak mencerminkan demokrasi
•
Pemerintahan yang ada hanya untuk memberi kesan kepada dunia
Internasional bahwa Negara ini adalah Negara demokrasi yang bukan boneka Jepang
•
Adanya keinginan untuk menghalau kegiatan politik Subardjo untuk menjadikan
partai persatuan Nasional sebagai partai tunggal.
Secara umum dinamika perjalanan
politik Indonesia dapat di bagi kedalam 4 periode yaitu periode Demokrasi
Liberal,Periode Demokrasi Terpimpin, Periode Orde Lama dan Periode Reformasi.
1. Periode
Demokrasi Liberal
Dinamika politik pada periode
demokrasi liberal, dapat dilihat berdasarkan aktifitas politik kenegaraan
berikut:
a.
Awal kemerdekaan proklamasi 17 Agustus 1945,Presiden yang untuk
sementara memegang jabatan rangkap segera membentuk dan melantik Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP)tanggal 29 Agustus 1945 dengan ketua Kasman
Singodimedjo untuk membantu tugas –tugas presiden.
b.Untuk menghindari kekuasaan
Presiden yang terpusat ,timbul usaha –usaha untuk membangun corak pemerintahan
yang lebih demokratis, yaitu ‘parlementer’.Usaha tersebut mengkristal ketika
pada 7 Oktober 1945 lahir memorandum yang ditandatangani oleh 50 orang (dari
150 orang) anggota KNIP yang berisi dua hal
1) Mendesak presiden agar
menggunakan kekuasaan istimewanya untuk segera membentuk MPR
2) Sebelum MPR terbentuk , hendaknya
anggota – anggota KNIP dianggap sebagai (diberi kewenangan untuk melakukan
fungsi dan tugas) MPR
c). Pada 16 Oktober 1945, KNIP
menindaklanjuti usulannya kepada pemerintah yang kemudian disetujui dengan
keluarnya Maklumat Wakil Presiden No. X tahun 1945 yang diktumnya berbunyi
sebagai berikut: “Bahwa Komite Nasional Pusat, sebelum terbentuk MPR dan DPR di
serahi kekuasan legislative dan ikut menetapkan GBHN, serta menyetujui bahwa
pekerjaan Komite Nasional Pusat sehari-hari berhubung dengan gentingnya keadaan
yang di jalankan oleh sebuah Badan Pekerja yang di pilih di antara mereka dan
yang bertanggung jawab kepada Komite Nasional Pusat.
d. Untuk mendorong kearah cabinet
parlementer, atas usul BP-KNIP pada 3 november 1945 dikeluarkan Maklumat
Pemerintah yang pokok isinya adalah “agar aliran-aliran dalam masyarakat segera
membentuk partai politiknya sebelum di langsungkan Pemilu yang akan
diselenggarakan pada bulan Juni 1945”. Maklumat inilah yang menjadi dasar
banyak partai atau multipartai.
e. Sebagai tindak lanjut Maklumat
Wakil Presiden No.X tahun 1945, kemudian keluarlah Maklumat Pemerintah 14
November 1945 tentang Susunan Kabinet berdasarkan sisitem parlementer. Sejak
saat itu,tanpa mengubah UUD 1945 sistem pemerintahan bergeser dari cabinet
presidensial ke cabinet parlementer (liberal-dmokratis)
f. Pergeseran politik Indonesia
kembali mengalami dinamika sejak di berlakukan Konstitusi RIS 1949 yang
menerapkan “perlementerisme” dengan “ federalisme”. Sistem federalism dalam
mekanisme hubungan antara pusat dan daerah (Negara bagian) meletakkan
pemerintah pemerintah pusat dan pemerintah Negara-Negara bagian dalam susunan
yang sederajat. Sehingga untuk parlemen, terdiri dari 2 badan (bikameral)
yaitu: senat (mewakili negra bagian) dan dewan perwakilan rakyat.
g.
Pada 17 Agustus 1950, RIS resmi bubar dan negra Indonesia kembali
kebentuk Negara kesatuan. Namun system politik demokrasi liberal yang
diterpakan menunjukkan pola hubungan antara pemerintah dengan parlemen sebagai
bureu-nomia, yaitu pemerintahn partai – partai. Karena sejak berlakunya UUDS
1950 (kurun waktu), partai-partai melalui parlemen seringkali menjatuhkan mosi
tidak percaya kepada cabinet sehingga cabinet yang ada hanya berumur rata-rata
1,5 tahun. Walaupun tahun 1955 pernah dilaksanakan Pemilu pertama, namun di
segala bidang kehidupan terjadi instabilitas.
·
Ekonomi
Politik Kebutuhan Pokok Salah satu hal penting kaitannya dengan pemenuhan
kebutuhan pokok (basic needs) penduduk. Alokasi bagi kebutuhan pokok tentu saja
tidak hanya mempertimbangkan aspek ekonomi. Kebutuhan pokok yang paling
dianggap inti adalah pangan. Di Indonesia, kebutuhan akan pangan terutama
berpusat pada kebutuhan akan beras sehingga kebijakan pangan di Indonesia
sering identik dengan kebijakan perberasan. Dengan demikian, kebijakan beras
menjadikan beras sebagai komoditas politik.
·
Ekonomi
Politik Otonomi Daerah Tahun 1999 bisa dicatat sebagai terjadinya perubahan
besar dalam memandang daerah. Terjadi beberapa perubahan dari sistem
sentralisasi ke desentralisasi dalam merencanakan dan mengelola dana
pembangunan bagi daerah masing-masing dengan diundangkannya Undang-undang No.
22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-undang No. 25 Tahun 1999
tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.
Keadaan Ekonomi pada tahun 1997-2007 di Indonesia
a.
Krisis Ekonomi-Moneter 1997/1998 Penyebab terjadinya krisis moneter yang
melanda Indonesia salah satunya dari segi eksternal adalah ulah spekulan George
Soros yang memicu krisis yang melanda Asia, mulai dari Thailand sampai Korea
Selatan dan Jepang. Dan juga lemahnya fundamental ekonomi makro di Indonesia,
kelemahan tersebut jika dibiarkan berlarut akan menjadi sumber kerawanan
ketahanan ekonomi nasional, karena krisis moneter 1997/1998 tidak semata-mata
krisis moneter dalam arti sempit, kemorosotan nilai tukar rupiah terhadap
dollar Amerika, tetapi sudah mengarah pada distorsi pasar,kenaikan harga,
sembako menghilang, pengangguran meningkat dan krisis kepercayaan terhadap
pemerintah.
b. Sepuluh Tahun Krisis Moneter,
Krisis Ekonomi yang Berkelanjutan ( 11 juli 1997-11 juli 2007) Krisis moneter
yang terjadi tanggal 11 juli 1997 dimulai ketika bank umum mengalami rush atau
penarikan dana pihak ketiga secara besar-besaran, Bang Indonesia sebagai Bank
Sentral, dengan BLBI-nya, tidak lagi mampu menghadapi rush rupiah yang kemudian
diikuti dengan managed floating rate. Kondisi ini mengakibatkan bank terpaksa
membuka band dan akhirnya depresiasi rupiah terhadap US$ meluncur tidak
terkendali sampai mendekati Rp 15.000/1 US$, Juli 1998 Laporan Bank Dunia
khusus Indonesia,April 1997 sebenarnya sudah memberikan peringatan bahwa
Indonesia perlu memacu tabungan dalam negeri agar mampu membiayai investasi
dalam negeri dan tidak terlalu tergantung pada kredit luar negeri.Indonesia
juga harus memperkuat fundamental ekonomi makr, kualitas SDM dan pemebnahan
aparat birokrasi yang bersih, clean government
·
Indikator
makro ekonomi 2006, dalam angka menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi 5,6
% terjadi peningkatan pengangguran 40,5 (2005) menjadi 43 juta. Pada tahun 2006
peningkatan kemiskinan semakin meningkat. Adapun kondisi neraca pembayaran
Indonesia belum favorable karena kendala keunggulan daya saing komoditas ekspor
yang terus dari peringkat 46/49 negara (2001) menjadi 47/49 negara (2002),
57/59 negara (2003), 58/60 negara (2004), 59/60 negara (2005) akhirnya
peringkat 60 dari 61 negara pengekspor 2006. Tingkat utilisasi kapasitas
industry pasca krisis moneter belum pulih, masih dibawah 70% pada tahun 2006,
demikian pula pertumbuhan sektor industry rata-rata masih dibawah rata- rata
pra-krisis moneter dengan rata-rata pertumbuhan industry 1990-1997 > 10%
menjadi menurun rata-rata 5% (1999-2006) dengan catatan di tahun 1998,
pertumbuhannya - 13,1 %
- Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis / Kapitalis)
Sistem
ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi dimana ekonomi diatur
oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal
merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala
bidang perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan yang
seperti dia inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara
Eropa dan Amerika Serikat.
Ciri-ciri
:
- Menerapkan sistem persaingan bebas
- Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
- Peranan pemerintah dibatasi
- Peranan modal sangat penting
Kelebihan
:
- Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri
- Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
- Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
- Kualitas barang lebih terjamin
Kekurangan
:
- Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
- Rentan terhadap krisis ekonomi
- Menimbulkan monopoli
- Adanya eksploitasi
- Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme / Sosialis)
Sistem
ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur
negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung
jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar
adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan
maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan
menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba,
Korea Utara, dan negara komunis lainnya.
Ciri-ciri
:
- Hak milik individu tidak diakui.
- Seluruh sumber daya dikuasai negara.
- Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
- Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.
Kelebihan
:
- Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
- Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
- Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
- Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.
Kekurangan
:
- Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
- Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
- Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
thit rugelitu thu
rulitaons of at his grown”. Abad., hil. 5. 47 O. Hood Phallaps, Constatetaonil
ind idmanastritavu Liw, 7th ud., Swuut ind Mixwull, London, 987, hil. 5. 48 Avo
D. Dechicuk, “Constatetaon/Constatetaonilasm” dilim Bogdinor, Vurnon 45 Brain Thompson,
Tuxtbook on Constatetaonil ind idmanastritavu Liw, udasa ku-, (ud), Blickwull’s
uncyclopudai of Polatacil Scauncu, Blickwull, Oxford, 9
- Sistem Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara sistem ekonomi
liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem ekonomi campuran pemerintah
melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta
(masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi
yang ingin mereka jalankan.
Ciri-ciri
:
- Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
- Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
- Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
- Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintah
Kelebihan
:
- Kestabilan ekonomi terjamin
- Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sektor usaha menengah dan kecil
- Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreativitas individu
Kekurangan
:
- Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan pemerintah dan swasta
- Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang dapat dikuasai oleh pemerintah dan swasta
Setiap negara menganut sistem
ekonomi yang berbeda-beda terutama Indonesia dan Amerika serikat , dua negara
ini pun menganut sistem ekonomi yang berbeda. Awalnya Indonesia menganut sistem
ekonomi liberal, yang mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada
masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh
Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem
ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.
Pada
masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali
menjadi sistem demokrasi ekonomi. Namun sistem ekonomi ini hanya bertahan
hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem
ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku
di Indonesia. Berikut sistem ekonomi yang dianut oleh Indonesia dari masa Orede
Baru hingga sekarang :
- Sistem Ekonomi Demokrasi
Sistem
ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian
nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang
berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. Pada sistem demokrasi ekonomi,
pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha
aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu, negara berperan dalam
merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian. Dengan
demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan
masyarakat.
Ciri-ciri
positif pada sistem ekonomi demokrasi :
- Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
- Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
- Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
- Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
- Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
- Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Ciri-ciri
negatif pada sistem ekonomi demokrasi :
- Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga dapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional.
- Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
- Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
42.Blickstonu Pruss
ltd., London, 997, hil. .6 7
• i0.
Burlikenyi seite konstatesa subigia hekem disir ying mungakit Whun iny of ats
provasaons conflact wath thu provasaons of thu ordanirydadisirkin itis
kukeisiin turtangga itie pransap kudielitin ying dai- liw, at pruvials ind thu
ordaniry liw mest gavu wiy”.net dilim seite nugiri. Jaki nugiri ate munginet
pihim kudielitin Kiruni ate, dakumbingkinnyi pungurtain ‘constateunt
powur’rikyit, miki sembur lugatamisa
- Sistem Ekonomi Kerakyatan
Pemerintah bertekad melaksanakan
sistem ekonomi kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis Besar Haluan
Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia adalah sistem
ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi ini berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem
ekonomi kerakyatan, masyarakatlah yang memegang aktif dalam kegiatan ekonomi,
sedangkan pemerintah yang menciptakan iklim yang bagus bagi pertumbuhan dan
perkembangan dunia usaha. Ciri-ciri sistem ekonomi ini adalah :
- Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang sehat.
- Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas hidup.
- Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
- Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja.
- Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.
- Sistem Ekonomi Indonesia dalam UUD 1945
Berdasarkan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 33 setelah
amandemen
(1)
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.****)
(5)
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.****)
Kesimpulan
1. Bidang
Ekonomi dan Bidang Keuangan
Di awal
kemerdekaan ekonomi Indonesia sangat terpuruk sekali, ada beberapa hal yang
menyebabkan perekonomian Indonesia memburuk antara lain:
a. Mewarisi sistem ekonomi Jepang
b. Adanya inflasi yang disebabkan beredarnya uang
Jepang yang tidak terkendali
c. Kas negara kosong
d. Tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran
negara.
e. Blokade
ekonomi oleh Belanda sebab perhitungan Belanda bahwa dengan senjata ekonomi
akan dapat merobohkan RI.
3. Bidang
Politik
Perkembangan situasi politik
dan kenegaraan Indonesia pada awal kemerdekaan sangat dipengaruhi
oleh pembentukan KNIP serta dikeluarkannya Maklumat Politik 3
November 1945 oleh wakil Presiden Moh. Hatta. Isi maklumat tersebut
menekankan pentingnya kemunculan partai-partai politik di Indonesia. Ada 4
dinamika politik yang berkembang pada awal kemerdekaan sampai sekarang yaitu:
1.
Periode Demokrasi Liberal
2.
Periode Demokrasi Terpimpin
3.
Periode Orde Baru
4. Periode
Reformasi
0 Response to "Ekonomi Politik Indonesia"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan Sopan Dan Seperlunya Saja
Jangan Lampirkan Link Aktif !